COMPAS GEOLOGI BRUNTON 5006/FIBER
NDOSURTA GROUP BALIKPAPAN :
Alamat : Jl. Indrakilla Strat 3 Gg. Jl. Diponegoro Perumahan Kumala Residence No. C8 Gunung Samarinda Baru Balikpapan Utara Balikpapan Kalimantan Timur.
Contact : Dede Apit / Nolis Suartika
Telp : 0542 - 8510644
Mobile : 0813 2212 5494 / 082 311 634 103
Email indosurtabppn@gmail.com
Alamat : Jl. Indrakilla Strat 3 Gg. Jl. Diponegoro Perumahan Kumala Residence No. C8 Gunung Samarinda Baru Balikpapan Utara Balikpapan Kalimantan Timur.
Contact : Dede Apit / Nolis Suartika
Telp : 0542 - 8510644
Mobile : 0813 2212 5494 / 082 311 634 103
Email indosurtabppn@gmail.com
WhatsApp : 081322125494/ 082 311 634 103
PT. Alat Ukur Indosurta
Surveying Instrument, Geologycal, & Mapping
Equipment
PT. Alat Ukur Indosurta ( INDOSURTA GROUP )
adalah perusahaan yang bergerak di bidang sales (Jual), sewa, service kalibrasi
alat – alat Survey ,surveying instrument, geologikal, And mapping instrument,
untuk keperluan : konstruksi, telekomunikasi, kehutanan, pertambangan,
kelautan.
Produk-produk, sbb :
Total Station, Digital
Theodolite, Automatic Level, GPSMAP, Compass. Clinometer, Tandem, Topcon,
Sokkia, Nikon, Ruide, South, Garmin, Montana, Brunton. Accessories : Prisma
Polygon, Prisma Single, Pole Stick Prisma, Alumunium Tripod, Rambu Ukur. Produk
Lainnya : Palu Geologi Etswing, Distance Laser Meter, Fishfinder, Rangefinder,
Flagging Tape, Diagonal Eyepiece, Meteran Stilon, Tajima, Meteran Digital,
Radio HT Icom, dll
Kompas
geologi digunakan untuk mengukur arah (azimuth) pada suatu titik ataupun
kelurusan struktur, mengukur kemiringan lereng,maupun mengukur jurus ataupun
kedudukan perlapisan dan kemiringan lapisan batuan.
Sebelum
kita mengetahui tentang penggunaannya, terlebih dahulu kita harus mengetahui
bagian-bagian dari kompas.
Setiap
kompas geologi harus memiliki sebuah jarum magnit, lingkaran pembagi dalam
derajat, nivo leveling (nivo mata lembu) dan sebuah clinometer dengan nivo
tabung mengukur kemiringan.
Cara
menggunakan kompas geologi :
1. Periksa
Inklinasi dan Deklinasinya apakah sudah disesuaikan dengan daerah kerja.
Inklinasi
: adalah keadaan
dimana jarum magnit tidak berada dalam keadaan horizontal. Dan kalau diletakkan
horizontal, maka ujung jarum akan menyentuh kaca penutupnya, akibatnya pembaca
akan terganggu dan dapat menimbulkan kesalahan yang fatal.
Cara
mengatasinya adalah dengan menggeser bobot pada tangan-tangan jarum
keujung atau ketengah. Untuk daerah di Lintang selatan Indonesia pada tangan
utara jarumnya.
Deklinasi
: adalah besarnya
sudut penyimpangan yang terbentuk antara arah utara magnetis dengan arah utara
sebenarnya (True North).
Besarnya
sudut deklinasi untuk tiap-tiap daerah (local declination) selalu berbeda.
Untuk mengetahui dapat dilihat pada salah satu tepi dari peta. Kompas yang
digunakan harus disesuaikan dengan deklinasi setempat dengan cara memutar
lingkaran berderajat dari kompas itu ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah
Magnetic North terhadap True North. Titik nol disesuaikan terhadap “indeks pin”
pada kompas berdasarkan besarnya deklinasi.
Contoh
: Diketahui deklinasi 5º sebelah barat dari True North. Sehingga lingkaran
berderajat harus diputar sampai indeks menunjukkan angka 5º sebelah barat titik
nol.
2.
Setelah koreksi dilakukan, maka selanjutnya kita lakukan pengukuran-pengukuran
untuk :
· Menentukan arah
(Azimuth)
· Mengukur
sudut lereng (slope)
· Menentukan
beda tinggi
· Mengukur
jurus dan kemiringan (strike dan Dip)
· Mengukur
kedudukan bidang
· Menentukan
ketinggian suatu titik (Elevasi)
· Mengukur
struktur garis
v Menentukan arah (Azimuth)
Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi
titik yang akan dituju dari titik lokasi dimana kita berdiri.
Caranya
adalah sebagai berikut :
Ø Pegang kompas dengan tangan kiri
setinggi pinggang atau dada
Ø Cermin (tutup kompas) dibuka ±135º
dan menghadap kedepan.
Ø Bila menggunakan kompas merek
Brunton, maka “sighting arm” dibuka horizontal dan “peep sight” ditegakkan.
Ø Putar kompas sedemikian rupa sampai
ke titik yang dimaksud tampak dalam cermin dan berimpit dengan ujung jari
“Sighting arm” dan garis hitam cermin.
Ø Bila nivo leveling (nivo mata lembu)
sudah berada ditengah, baca jarum utara kompas dan catat angka yang
ditunjuknya.
v Mengukur sudut lereng (slope)
Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan
kompas dengan cara membaca klinometer. Ketelitian pembacaan sudut lereng dengan
kompas Brunton adalah seperempat derajat (15 detik).
Caranya
adalah sebagai berikut :
Ø Buka tutup kompas hingga membentuk
sudut ± 45 º. Tangan-tangan penunjuknya dibuka dan ujungnya ditekuk 90 º.
Ø Pegang kompas dengan tangan yang
ditekuk ±90 º dan pada posisi vertikal.
Ø Bidik titik yang dituju melalui
lubang “peep sight” dan “sighting window” dimana titik tersebut tingginya harus
sama dengan mata dan atur dengan menaik turunkan kompas.
Ø Gerakkan klinometer dengan memutar
pengatur datar yang terdapat dibagian belakang kompas, sehingga gelembung dalam
nivo lonjong berada ditengah dapat dilihat melalui cermin.
Ø Baca dan catat angka yang
ditunjukkan oleh klinometer.
v Mentukan beda tinggi
Ø Baca dan catat besarnya sudut lereng
Ø Ukur jarak dari titik kita berdiri
ketitik yang kita bidik dengan langkah atau roll meter (50 meter).
Ø Beda tinggi didapat dengan rumus :
Beda
tinggi = jarak x Sin sudut lereng (β)
ΔH =
L sin β.
v Mengukur jurus dan kemiringan
Mengukur
jurus dan kemiringan pada bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar dan
sebagainya dapat dilakukan dengan cara seperti petunjuk dibawah sedangkan
mengarahkan jurus/strike dari tempat kita berdiri kesuatu titik yang jauh dapat
dilakukan dengan cara :
Ø Mengukur jurus/strike
a. Letakkan
sisi yang bertuliskan E pada bidang yang diukur
b. Atur nivo
mata lembu sampai gelembungnya berada di tengah
c. Baca
jarum utaranya
Ø Mengukur kemiringan/dip
a. Letakkan
sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita ukur (tanda garis yang
sudah kita buat).
b. Atur
gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong berada di tengah
Baca
angka yang ditunjukkan pada skala clino.
Ø Cara menulisan hasil pembacaan
a. Untuk
kompas dengan sistem kuadran misalnya hasil pembacaan jurus 45º kemiringan 25º,
maka tata cara penulisannya adalah : S 45º W / 25º NW, dimana NW menunjukkan
arah kemiringan.
b. Untuk
kompas dengan sistem azimuth misalnya hasil pembacaan jurus 50º dan kemiringan
42º, maka tata cara penulisannya : N 50º N / 42º.
v Menentukan kemiringa lapisan yang
mempunyai sudut 5º
Untuk
lapisan yang mempunyai sudut kemiringan 5º sukar diukur dengan teliti.
Untuk
mengatasi hal ini dilakukan prosedur berikut :
Ø Putar klinometer sehingga
menunjukkan angka nol.
Ø Kompas dalam keadaan terbuka penuh,
tempelkan W pada bidang perlapisan hingga gelembung pada nivo lonjong berada
ditengah.
Ø Tandai garis potong antara bidang
lapisan dan kompas, ukur jurusnya melalui garis ini.
Ø Letakkan kompas tegak lurus garis
tersebut, baca kemiringan.
v Mengukur kedudukan bidang
Mengukur
kedudukan bidang dapat dilakukan dengan cara menentukan arah dan besarnya
kemiringan.
Caranya
adalah sebagai berukut :
Ø Letakkan kompas dalam posisi
horizontal pada bidang yang diukur yaitu dengan menempelkan sisi yang bertanda
“S” dan baca angka yang ditunjukkan jarum utara, maka kita dapatkan arah
daripada kemiringan bidang perlapisan tersebut.
Ø Ukur besar sudut kemiringan bidang
tersebut.
Ø Catat angka pembacaan yang kita
amati, misalnya 30⁰ N 42⁰ E
Artinya
sudut kemiringan sebesar 30⁰ miring kearah N 45⁰ E
Jurus
daripada bidang dapat diketahui dengan jalan menarik garis tegak lurus pada
arah kemiringan.
v Mengukur ketebalan lapisan dan
menentukan kedalaman pemboran
Untuk
mengukur ketebalan dengan kompas geologi dibutuhksn alat bantu yang disebut
Jacob staff. Dan dengan teknik ini kita sekaligus dapat merencanakan total
kedalaman pemboran yang kita inginkan.
Caranya
adalah :
Ø Ukur besarnya sudut kemiringan (dip)
lapisan
Ø Pegang kompas dan ketengahkan
gelembung clino dengan sudut klinometer = dip dari perlapisan.
Ø Atur posisi berdiri kita tepat pada
batas bawah (floor) lapisan yang akan diukur. Dan arahkan kompas mengikuti
sudut kemiringan lapisan pada batas atas (roof) lapisan tersebut. Bila lapisan
tersebut tebalnya melebihi tinggi kita, maka pengukuran dilakukan beberapa
kali.
Ø Untuk mengetahui ketebalan yang kita
ukur adalah =tinggi mata kita dari tanah x cos (dip). Untuk lapisan yang sangat
tebal maka tebalnya harus dikalikan dengan berapa banyak kita melakukan
pengukuran.
Ø Sedang untuk mengetahui kedalaman
pemboran pada titik yang kita tentukan adalah kedalaman pada titik yang kita
arahkan = kelipatan dari tinggi mata kita sampai ketitik yang dimaksud.
v Mengukur Struktur Garis yang
mempunyai “trend”
Adapun
yang termasuk struktur garis ini adalah : gores garis pada bidang sesar,
Arah
arus pembentukan struktur sediment dan garis sumbu lipatan.
1.Mengukur
arah “Trend”
Ø Tempelkan alat bantu (buku lapangan
atau “clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah struktur garis yang
akan diukur.
Ø Tempelkan sisi “W” atau “E” kompas
pada posisi kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas mengarah ke
penunjaman struktur garis tersebut.
Ø Levelkan kompas (nivo mata sapi
dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas
adalah harga arah penunjuknya (trend).
v Mengukur Struktur Garis yang tidak
memiliki “trend”
Adapun
yang termaksud struktur garis ini adalah umumnya berupa arah-arah kelurusan,
seperti : arah arah liniasi fragmen breksiasi, arah kelurusan
sungai, arah kelurusan gawir sesar dan lain sebagainya. Dalam hal ini yang
diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.
1.mengukur
“Bearing”
ØØ Arahkan visir kompas sejajar dengan
unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu memanjang
fragmen breksiasi.
Ø Levelkan kompas (nivo mata sapi
dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas
adalah harga arah “bearing”nya.
Ø Arahkan visir kompas sejajar dengan
unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu memanjang
fragmen breksiasi.
Ø Levelkan kompas (nivo mata sapi
dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas
adalah harga arah “bearing”nya.
Ø Levelkan kompas (nivo mata sapi
dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas
adalah harga arah “bearing”nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar